JAKARTA (RA) - Politikus PAN, Teguh Juwarno, menilai, temuan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) mengenai rekening gendut DPR sangat membantu penegak hukum untuk mempersempit gerak para koruptor. Dengan temuan itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa mencegah terjadinya korupsi sejak hulu, yakni para pengambil kebijakan.  
 
“Laporan tersebut bagus sekali untuk meningkatkan kontrol terhadap anggota parlemen dan mempersempit ruang gerak perilaku korupsi APBN. Semoga, tindakan KPK ini akan mempersempit ruang gerak korupsi di tingkat hulu, di pengambilan kebijakan atau politik anggaran,” ungkap Teguh, Jumat (4/1/2012).
 
Meski demikian, PPATK seharusnya tak hanya menyoroti rekening gendut lembaga parlemen saja, melainkan juga di birokrat dan eksekutif. Pasalnya, uang negara yang digunakan oleh birokrat dan eksekutif tidak kecil. Tidak menutup kemungkinan, sebagai pengguna anggaran, banyak penyimpangan yang dilakukan oleh birokrat dan eksekutif.
 
“Namun, sebenarnya PPATK harus lebih menyorot rekening gendut birokrat di eksekutif sebagai pengguna anggaran yang jumlahnya lebih banyak sehingga potensi uang negara yang dikorup juga lebih besar,” kata anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara itu.
 
Oleh sebab itu anggota Komisi V DPR itu, berharap PPATK tidak mendiamkan temuan rekening gendut DPR itu. Bila tidak dilanjutkan ke penegak hukum, bisa diartikan bahwa temuan itu hanya untuk pencitraan dan memperburuk citra DPR.
 
“Temuan PPATK bila tidak ditindaklanjuti dengan melaporkan ke penegak hukum. Apakah KPK atau polisi, berarti hanya menjadi alat pencitraan belaka dan akan semakin membuat terpuruk citra parlemen,” pungkasnya.

Sumber: Okezone.com